Ketika Allah Menghinakan Orang Alim

 Ketika Allah Mengihakan Orang Alim



    Kisah ini adalah kisah nyata yang diambil dari kitab/buku Qishasasu Muatsirat Lil Fatayat karanagan Ahmad Salim Badwilan yang sudah banyak diterjemahkan dalam berbagai macam bahasa

    Kisah ini menceritakan seorang wanita sholihah yang berasal dari timur tengah. Tidak hanya sholihah namun terkenal akan ketabhan dan kesabarannya selama 25 tahun lamanya.

    Suatu ketika wanita sholihah ini melaksanakan pernikahan dengan seoranng laki-laki yang sholeh yang belum pernah ia sentuk dan ia lihat seblumnya. Tidak melakukan pacaran seperti yang dilakukan anak zaman sekarang. Kalau zaman sekarang bisa dibilang ta'aruf gitu karena wanita sholihah ini benar-benar paham hukum bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Ia sangat menjaga martabat dan menutup rapat auratnya semata karena Allah Swr.

    Pernikahan pun sudah dilaksanakan, mereka berdua memulai malam pertamanya diruangan dapur dengan acara jamuan makan malam dan suasana romantispun bersemi di malam itu. Tentunya sebuah malam pertama yang sangat sakral. Rasa malu-malu pun timbul, saling tukar pujian, mulai membuat topik bicara dll. Ditengah kemesraan yang sudah mulai timbul tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu rumahnya, tanda hendak ingin bertamu. Hal ini membuat sang suami sangat geram, dan berkata " Siapa tamu yang sangat menganggu ini?"

    Istri pun terkejut dan belari menuju pintu untuk membukanya dan lalu bertanya sambil melongo "siapa?". Orang yang terlihat dibalik pintu pun menjawab "Saya... saya seorang pengemis yang hendak ingin meminta sedikit makanan, saya sangat lapar". Buru-buru sang istri berlari ke suami untuk menyampaikan kabar tersebut. "Dia pengemis, mau minta sedikit makanan".

    Amarah sang suami pun memuncak-muncak " Hanya gara-gara pengemis ini kemesraan kita jadi terganggu, padahal kita sedang menikmati malam pertama". Si suami yang sedang dimasuki hawa nafsu amarah pun langsung menghampiri pengemis dan tak pikir panjang langsung mengahajar pengemis dengan brutal. Sempat terdengar rintihan menyayat yang keluar dari mulut si pengemis.

    Sambil menhan rasa sakit dan lapar yang melilit perutnya, pegemis lalu pergi sambil terseok-seok dengan hati yang terluka. Tanpa rasa bersalah suami langsung masuk ke dalam kamar pengantin untuk menemui kembali istrinya, tetapi tetap dengan emasi yang masih meluap-luap. Ia tetap berfikir bahwa pengemis hanya menganggu malam pertamanya yang sakral dengan istrinya.

    Namun entah kenapa, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba suamu mengelapar di kamar seperti sedang kerasukan. Dia memegang kepalanya dna sekujur tubuhnya yang terasa seperti terhimpit. Dia berlarian kesana kemari sambil menjerit-jerit kesakitan, dan tentunya istri menjadi panik melihat hal tersebut.

    Entah mengapa setelah sepertti kerasukan tersebut suami menghilang pergi tiada kabar. Selama suami pergi, wanita sholihah itu pun tetap menjaga harkat martabatnya dengan baik. Hari-hari ia lewati sendirian dirumah yang terlah di tinggal pergi oleh suaminya. Namun wanita tersebut tetap tidka menyerah.

    Setalah belasan tahun lamanya di tinggal suami entah kemana, tepatnya sudah 15 tahun ia bertahan hidup dan menunggu suaminya. Tiba-tba ada seorang laki-laki sholih yang datang meminangnya dan dia menerima pinangan tersebut dan lalu menikah.

    Pada malam pertama, suami istri tersebut berkumpul di ruangan makan yang sudah tersiapkan hidangan makan malam. Persis seperti malam pertama dengan suaminya yang pertama yang tela meninggalkan ia dulu dengan waktu yang cukup lama sehingga hilang hak-haknya sebagai seorang istri.    

    Saat mereka mendengar suara ketukan pintu di rumshnya, suaminya berkata kepada istrinya " Pergilah da bukakan pintu". Si istri pergi membukakan pintu dan berkata "siapa?". Orang dibalik pintu menjawab "Pengemis, mau minta sesuap nasi".

    Istri buru-buru mendatangi suaminya untuk menyampaikan kabar. "Seorang pengemis, dia meminta sesuap nasi untuk makan". suami menjawab " Panggil dia kemari dan siapkan seluruh makanan ini diruang tamu lalu persilahkan pengemis itu untuk makan sampai kenyang"

    Istri dengan cekatan langsung bergegas untuk mempersiapkan makanan untuk si pengemis. Memebukakan pintu lalu mempersilahkan pengemis untuk makan. Tapi tiba-tiba istri mmenemui suaminya sambil menangis tersedu-sedu. "Ada apa, mengapa engkau menangis? Apa yang terjadi?. Pengemis itu menghinamu?" tanya suami. Dengan linangan air mata istri menjawab "tidak"

    "Dia menganggumu?" tanya suami

    "Tidak"

    "Dia menyakitimu?" tanya suami

    "Tidak"

    "Lalu mengapa engkau menagis wahai istriku?' tanya suami.

    Dengan menahan tangis akhirnya istrinya berkata " Pengemis yang sedang duduk di ruang tamu dan menyantap hidangan dulunya adalah mantan suamiku. 15 tahun yang lalu saat malam pertama aku dan mantan suami ku, ada seorang pengemis yang datang dan suamiku memukulinya dengan kasar. Setelah itu ia kesurupan dan menjerit-jerit lalu menemuiku  dengan tangan di dadanya yang sakit. Aku mengira ia diganggu jin atau kesurupan. Lalu ia lari meninggalkan rumah tanpa kabar sampai malam ini. Dan ternyata ia sekarang menjadi pengemis"

    Tiba-tiba suami menangis. dan istri pun bertanya " Apa yang membuatmu menangis?"

    "Tahukan kamu siapa pengemis yang di pukuli oleh mantan suami mu itu?"

    "Siapa dia?" tanya istri

    "Sesungguhnya.... pengemis yang telah di pukuli itu adah aku sendiri", suaminya menjelaskan dengan uraian air mata.

    Suasana berubah menjadi haru biru. Keduanya tidak menyangka akan mengalami kisah yang begitu dramatis seperti ini. Suami pertamanya mendapat akhir yang begitu tragis.

    Sesungguhnya Allah sagant murka kepada hambanya yang kejam terhadap seseorang yang sedang menghadapi kesusahan/penderitaan. Allah telah membalas suami pertama dari wanta sholehah itu dengan kehinaan, dan membalas suami kedua dengan kemuliaan.

Comments

Popular posts from this blog

RESUME ARTIKEL HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT

Prinsip dan Tujuan Sterilisasi dan Pembuatan Media Pembenihan Mikrobiologi

Praktik Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta