Sedian Cair - Farmasetika
- ·
Sediaan Cair
Berdasarkan kelarutan zat
aktif, dibagi menjadi :
a.
Larutan : Memiliki partikel
yang larut sempurna pada mediumnya
b.
Suspensi : Boleh tidak terlarut
secara sempurna, namun pada saat dikocok kembali partikel yang mengendap harus
dapat larut kembali pada mediumnya.
c. Emulsi : Sediaan cair yang memiliki minyak sebagai pelarut dari zat aktifnya sendiri.
Berdasarkan rute administrasi
a.
Oral : melalui mulut
b.
Topikal : melalui kulit
c.
Parenteral : Infus / Suntikan
Berdasarkan
sterilitas
a.
Steril
b.
Non-Steril
Keuntungan
Sediaan Cair
1.
Obat diabsorpsi lebih cepat
2.
Dapat untuk berbagai rute
administrasi
3.
Mudah Ditelan
Berdasarkan
sterilitas
a.
Steril
b.
Non-Steril
Keuntungan
Sediaan Cair
1.
Obat diabsorpsi lebih cepat
2.
Dapat untuk berbagai rute
administrasi
3.
Mudah Ditelan
Kerugian Sediaan
Cair
1.
Stabilitas zat aktif ;
hidrolisis, oksidasi, & kontaminasi
2.
Sulit menutupi rasa
3.
Kemasan besar dan rentan pecah
4.
Perlu alat ukur/takar untuk
dosis obat yang akurat
Pengukuran dalam
sediaan cair, dapat dilakukan dengan 3 cara :
1.
% w/w
2.
% w/v
3.
% v/v
Note : Sediaan cair 1 %, artinya adalah 1 gram zat terlarut dalam 100 mL pelarut / 100 gram pelarutnya.
Perhitungan
dosis obat keras dalam sediaan cair oral
Kelarutan
Zat
Descriptive Term |
Parts of solvent
required for 1 part of solute |
|
USP |
FI |
|
Very Soluble |
Sangat Mudah Larut |
Less than 1 |
Freely Soluble |
Mudah Larut |
From 1 to 10 |
Soluble |
Larut |
From 10 to 30 |
Sparingly Soluble |
Agak Sukar Larut |
From 30 to 100 |
Slightly Soluble |
Sukar Larut |
From 100 to 1000 |
Very Slightly Soluble |
Sangat Sukar Larut |
From 1000 to 10000 |
Practically Insoluble or Insoluble |
Hampir Tidak Larut atau Tidak Larut |
10000 and over |
Comments
Post a Comment