Kinetika Stabilitas Obat - Farmasi Fisika Part 1
Kinetika Stabilitas Obat
A. Stabilitas Obat
Stabilitas obat adalah kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar tetap sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas, kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batasan yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan yang telah diperhitungkan.
B. Pentingnya Stabilitas
- Stabilitas itu penting karena degradasi kimia akan menyebabkan obat kehilangan potensinya dan akhirnya dapat berakibat buruk pada konsumen
- Stabilitas juga merupakan salah satu persyaratan disetujuinya produk oleh Badan Pengawasan Obat
- Ketidakstabilan dapat disebabkan oleh :
a. Perubahan kinerja atau dalam prosesnya mengalami disolusi
b. Perubahan substansial dalam penampilan fisik dari bentuk sediaan
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Stabilitas
1. Faktor lingkungan, meliputi :
- Temperatur
Kenaikan suhu mempercepat laju reaksi. Laju reaksi akan meningkat 2-3 kali setiap peningkatan 10 derajat
- Oksigen
Peranan pwnting dalam reaksi oksidasi yagn dapat mendegradasi obat
- Karbon diksida
- Cahaya
- Kelembapan
2. Bentuk sediaan obat atau eksipien, meliputi :
- Ukuran partikel obat
- pH
pH dapat mempengaruhi dekomposisi obat. Obat biasanya stabil padda pH 4 sampai 8.
3. Kontaminasi mikrobiologi
4. Kontaminasi logam
5. Wadah
D. Mekanisme Degradasi
1. Hidrolisis
Hidrolisis berarti pemutusan atau pemisahan oleh air
2. Oksidasi
Oksidasi senyawa organik dan anorganik merupakan proses hilangnya suatu elektron dan molekul hidrogen
3. Fotolisis
Fotolisis berarti dekomposisi oleh cahaya
E. Faktor yang Memengaruhi Laju Degradasi
1. pH
- Keasaman dan kebasaan larutan memiliki pengaruh serius terhadap dekomposi si obat Contoh : Larutan penyangga aspirin stabil maksimum pada pH 2,4. Laju dekomposisi di atas pH 10 akan meningkatkan dengan cepat. - pH juga dapat mempengaruhi laju oksidasi Contoh : Sistem kurang teroksidasi pada pH rendah
2. Kompleksasi
- Bentuk kompleks ini dapapt mengurangi laju hidrolisis dan oksidasi Contoh : kompleks c.affene dengan lokal anestetik, seperti benzocaine, procaine,dan tetracaine menyebabkan penurunan laju degradasi hidrolitik.
3. Surfaktan
- Sulfaktan non-ion, kation, dan anion ketika ditambahkan pada larutan yang mengandung obat berbentuk micelle dan partikel obat menjadi terperangkap dalam micelle. Contoh : Kelompok hidrolitik seperti OH tidak dapat mempenetrasi micelle cover dan menjangkau partikel obat yang mengakibatkan laju hidrolissi menurun.
4. Adanya logam berat
- Logam berat, seperti tembaga, besi, kobalt, dan nikel dapat meningkatkan laju pembentukan radikal bebas dan meningkatkan dekomposisi oksidatif.
5. Cahaya dan kelembaban
- Cahaya, khususnya cahaya ultraviolet, meningkatkan fotolisis dan kelembapan menigkatkan dekomposisi hidrolitik.
F. Studi Stabilitas Formal
Studi jangka panjang dan dipercepat terjadi pada bagian pertama sesuai dengan protokol stabilitas untuk menetapkan atau mengonfirmasi periode pengujian ulang dari API atau masa simpan suatu produk.
1. Stress testing – forced degradation (API)
Studi dilakukan untuk menjelaskan stabilitas intrinsik API. Pengujian semacam itu adalah bagian dari strategi pengembangan dan biasanya dilakukan dalam kondisi yang lebih parah daripada yang digunakan untuk pengujian dipercepat
2. Stress testing – forced degradation (Product)
Studi dilakukan untuk mengevaluasi efek dari kondisi parah pada suatu produk. Beberapa studi termasuk pengujian fotostabilitas dan pengujian kesesuaian terhadap API dengan masing-masing formula dan API(s) dengan eksipien selama pengembangan formulasi.
G. Tipe Stabilitas yang Umum Dikenal
1. Kimia
Setiap zat aktif memelihara integritas kimianya dan potensi berlabel dalam batas yang ditentukan.
2. Fisika
Mempertahankan sifat fisik aslinya, seperti penampilan, rasa, keseragaman, kelarutan, dan suspendabilitas.
3. Mikrobiologis
Memelihara sterilitas dan resistensi terhadap pertumbuhan mikroba. Agen antimikroba dipertahankan efektivitasnya dalam batas spesifiknya.
4. Terapeutik
Sisa efek terapeutik tidak berubah.
5. Toxicological
Tidak terjadi peningkatan toksisitas yang signifikan.
H. Stabilitas Kimia
Stabilitas kimia ini mengimplikasikan kurangnya dekomposisi pada bahan kimia pada formulasi sebagai obat, pengawet,dan eksipien lainnya. Dekomposisi ini juga akan memengaruhi stabilitas fisik dan kimia obat.
1. Reaksi Kinetik
Pada umumnya, reaksi kinetik merupakan studi tentang laju perubahan kimia dan cara dimana laju ini dipengaruhi oleh konsentrasi dari reaktan, produk, dan spesi kimia lainnya yang mungkin ada serta faktor lain, seperti solven, tekanan, dan temperatur.
Reaksi kinetik memungkinkan perumusan model reaksi intermediet dimana reaktan diubah menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi kinetik ini merupakan media untuk menjelaskan bagaimana mekanisme proses reaksi kimia.
2. Laju Reaksi
Lanjut di part 2
Comments
Post a Comment