Adaptasi Psikologi Masa Bayi dan Anak


A.    Pengertian Masa Bayi
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah dua minggu periode bayi yang baru lahir (postnatal). Umumnya, ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam dua tahun pertama ini dengan menyebutnya sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan fondasi yang kukuh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya (Budiarti, 2014).
Masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk. Banyak ahli berkeyakinan demikian, seperti Freud yang percaya bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa bermula dari pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik (Jhaquin, 2010). Kemudian Erikson (1964) dalam Jhaquin (2010) juga percaya bahwa cara bayi diperlakukan akan menentukan apakah ia akan mengembangkan ‘dasar percaya’ atau ‘dasar tidak percaya’, memandang dunia sebagai suatu yang aman dan dapat dipercaya, atau sebaliknya menjadi ancaman.

B.     Tugas Perkembangan Masa Bayi
1.      Perkembangan Refleks
           Menurut Jahquin (2010) pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut reflex. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinasi sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta member bayi respons penyesuaisan diri terhadap lingkungannya. Sepanjang bulan pertama kehidupannya, kebanyakn reflex menghilang dan menyatu dengan gerakan yang relative disengaja penuh arti.
          Seifert dan Hoffnung (1994) dalam Jahquin (2010) menyebutkan ada gerak reflex yang dimiliki oleh anak baru lahir yaitu sebagai berikut.
a.   Refleks mengisap dan mencari
b.   Refleks moro (Moro reflex)
c.   Refleks mengenggam (Grasping reflex)
d.   Kemampuan merangkak
e.   Kemampuan duduk
f.   Kemampuan bedirikan dan berjalan

2.      Perkembangan Bicara
    Tugas pertama dalam berkomunikasi adalah memahami maksud orang lain dan menyampaikan maksud mereka dalam bentuk kata-kata sesuai dengan tahap perkembangannya. Sampai dengan usia 18 bulan bayi masih membutuhkan penguatan bahasa isyarat baik dengan tangan, mimic muka, serta gerak tubuh untuk memahami komunikasi (Jhaquin, 2010).
      Tugas kedua dalam berkomunikasi adalah belajar berbicara. Karena belum mampu berbicara, bayi mengembangkan pola komunikasi dengan cara mereka sendiri yang disebut bentuk-bentuk prabicara (menangis, mengoceh, isyarat dan pengungkapan emosi)
             Menurut Jhaquin (2010) ada beberapa tugas yang terlibat dalam belajar bicara:

\





















Comments

Popular posts from this blog

RESUME ARTIKEL HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT

Prinsip dan Tujuan Sterilisasi dan Pembuatan Media Pembenihan Mikrobiologi

Praktik Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta